21 Juni 2010

Obligasi

Obligasi atau lebih sering kita kenal dengan Surat Utang adalah sebuah sara investasi yang diperdagangkan di Bursa Efek yang berisi perjanjian atau kontrak peminjaman dalam periode tertentu dengan memberikan pembayaran bertahap kepada investor. Seluruh pokok pinjaman dikembalikan pada akhir dari kontrak.

Masih sedikit masyarakat yang memahami betul transaksi obligasi padahal investasi ini bisa memberikan keuntungan dengan tingkat resiko yang kecil. Dan yang menjadi menarik obligasi ini dapat diperjual belikaan pada periode kontrak yang masih berlangsung.

Obligasi terbagi menjadi 4 kategori yang penting yaitu penerbit obligasi, prioritas, tingkat kupon bunga dan opsi-opsi redemption.

Dari segi penerbit, obligasi digolongkan dalam dua jenis yaitu:
  1. Obligasi pemerintah memberikan i kupon bunga lebih rendah yang tentunya akan memberikan keuntungan yang lebih rendah pula dan memiliki resiko yang rendah atau hamper tidak ada . Sebab, obligasi ini dijamin oleh pemerintah, sehingga kecil kemungkinan terjadi gagal bayar.
  2. Obligasi korporasi memberikan kupon bunga yang lebih tinggi dari obligasi pemerintah yang tentunya akan memberikan keuntungan yang lebih tinggi pula tapi memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi, karena perusahaan swasta memiliki kemungkinan gagal bayar. Obligasi korporasi biasanya disertai fitur-fitur yang menarik yang biasa dikenal dengan istilah sweetener (pemanis).
Dari segi prioritas pembayaran pada waktu kondisi gagal bayar, obligasi dibagi menjadi dua jenis yaitu :
  1. Obligasi Senior akan diprioritaskan pembayaranya oleh kreditur. Resiko yang kecil menyebabkan obligasi ini memiliki kupon bunga yang lebih rendah dari obligasi junior.
  2. Obligasi Junior mendapatkan tempat selanjutnya setelah obligasi senior pembayaranya oleh kreditur. Resiko yang tinggi menyebabkan obligasi ini memiliki kupon bunga yang lebih tinggi dari obligasi senior
Dari sisi tingkat kupon bunga, obligasi terbagi menjadi tiga jenis yaitu :
  1. Kupon bunga tetap memberikan pengembalian bunga yang tetap dari awal obligasi diterbitkan sampai dengan berakhirnya. Sehingga perhitungan bunga dibayarkan penerbit obligasi menjadi lebih mudah.
  2. Kupon bunga floater memberikan pengembalian bunga yang berubah-ubah menurut acuan suku bunganya. Biasanya, acuan suku bunga bank.
  3. Zero coupon tidak memberikan kupon bunga yang dicicil tetapi memberikan diskon pada awal penawaran obligasi. Contoh, perusahaan A menerbitkan obligasi senilai Rp 1 miliar, maka harga yang harus dibayarkan investor, sebut saja, sebesar Rp 900 juta. Dan pada saat jatuh tempo, penerbit obligasi membayarkan sebesar Rp 1 miliar. Jadi investor mendapatkan pembayaran kupon bunga di muka.
Dari segi opsi redemption secara umum terbagi menjadi tiga yaitu :
  1. Opsi call (call option) adalah hak yang dimiliki oleh penerbit obligasi melakukan pembelian kembali obligasi pada periode tertentu sebelum jatuh tempo .
  2. Opsi put (put option) adalah hak yang dimiliki oleh investor obligasi untuk menjual kembali obligasi yang dimilikinya kepada penerbit obligasi.
  3. Opsi konversi adalah penawaran pelunasan obligasi kepada investor dengan menukar nilai utang yang menjadi kewajiban penerbit obligasi menjadi saham. Dengan begitu investor yang semula menjadi pihak pemberi pinjaman, setelah jatuh tempo beralih menjadi pemilik modal di perusahaan yang menerbitkan obligasi.
Transaksi obligasi di pasar sekunder memiliki perhitungan harga yang berbeda dengan perhitungan harga dalam perdagangan saham. Harga yang digunakan pun menggunakan satuan persentase, bukan denominasi rupiah.

Tidak ada komentar: