02 Januari 2009

Tipe Broker

Broker merupakan sesuatu yang penting dalam dunia investasi forex atau valas karena kesalahan dalam memilih broker yang benar dapat menyebabkan kita dirugikan baik secara langsung yaitu dengan pembatasan dalam transaksi online maupun tidak secara langsung yaitu perbedaan spread yang besar.

Berdasarkan funsinya broker dibagi menjadi :

1. Real Broker :
Broker yang mengambil keuntungan hanya dari selisih spread. Mereka meneruskan order posisi buy/sell dari customer kepada bank-bank yang menjadi mitra broker. System yang digunakan oleh brocker ini adalah “No-Dealing Desk Execution” dan mereka biasanya tidak membatasi dan membolehkan semua trading style yang customer mereka inginkan seperti scalping, trap, dsb hal tersebut disebabkan memang tidak ada Conflict of Interest diantara brocker dengan customer.Non Dealing Desk, itu artinya ya pialang akan meneruskan langsung order si investor ke liquidity provider-nya si pialang (bisa bank besar atau bahkan pialang besar lainnya) tanpa adanya pengaturan ini itu lagi.Akibatnya harga yang tersedia di platform sang investor ya ada adanya tanpa adanya perubahan atau campur tangan ini itu dari si dealing desk. Bisa jadi bagus tapi bisa jadi juga tidak. Bagusnya ya pasti harga transparan dan apa adanya.Buruknya biasanya broker non dealing desk spread bisa melar-melar khususnya menjelang berita.Sedangkan Dealing Desk dan bisa dibilang PERANTARA" artinya si investor hendak masuk market maka akan dilewatkan dahulu ke dealing desk pialang untuk berbagai macam keperluan, misalnya pengaturan spread, biaya transaksi, likuiditas pasar (khususnya pada saat news) atau berbagai keperluan lainnya.

2. Bucketshop Broker alias Broker Bandar :
Brocker yang mengambil keuntungan dari selisih spread disamping itu mereka juga mengambil keuntungan dari customer yang loss. Semakin custumer loss maka semakin besar keuntungan mereka karena pembayaran customer yang memperoleh profit bersumber dari keuntungan yang didapat dari customer yang loss. Biasanya tipe broker ini adalah Trade Against Customers.
Sedangkan ciri-ciri broker seperti ini sangat jelas, biasanya mereka membatasi trading style dari customer. Dan masih banyak “Trading Terms” dari brocker yang menguntungkan mereka sendiri dan merugikan customer dengan batasan yang mereka buat. Hal tersebut terjadi dikarena memang Conflict of Interest diantara broker dan customer sangat tinggi.


Sekedar tambahan wacana yang ada tentang broker local yang ada di Indonesia dimana sangat disayangkan oleh para investor dengan modal kecil dimana terdapat keterbatasan sebagai berikut :

  • Tidak terdapat mini account, investasi dimulai dengan standar account, jadi modal harus dibutuhkan modal yang besar untuk memulai investasi.
  • Dikenakan spread yang tinggi bisa 2-3 kali dari broker asing, karena kelangsungan perusahaan tergantung dari selisih spread.

Salam investasi.....