Berinvestasi juga perlu waspada !
Waspadalah jika Anda menerima suatu tawaran pengelolaan dana atau investasi yang
menggiurkan karena menawarkan imbal hasil (return) yang cukup tinggi.
Bisa jadi tawaran tersebut justru akan merugikan Anda di masa mendatang,
karena Anda ditipu !
Pastikan bahwa orang/perusahaan yang melakukan penawaran tersebut telah
memiliki izin sesuai dengan peruntukannya dari salah satu lembaga yang
berwenang seperti :
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK),
Departemen Keuangan
Bank Indonesia (BI)
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti), Departemen
Perdagangan
SELALU INGAT, bahwa :
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
BUKAN IZIN untuk melakukan penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi.
Jangan tergiur dengan janji keuntungan yang tidak wajar
Segera laporkan kepada Polisi atau Sekretariat Satgas Penanganan Dugaan
Tindakan Melawan Hukum Di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan
Pengelolaan Investasi bila mengetahui ada tawaran penghimpunan dana dan
pengelolaan investasi ilegal atau mencurigakan.
Sumber : Bapepam-LK
Mengingat
maraknya penipuan yang berkedok investasi dengan bunga yang menggiurkan
padahal hanya memutar dana nasabah yang diinvestasikan untuk dibayarkan
kembali kenasabah dalam bentuk bunga agar nasabah percaya bahwa
investasi ini benar tidak menipu dan nasabah akan berusaha menghimpun
calon nasabah baru karena diiming-imingi bonus untuk setiap
perekrutannya.
Jika ada investasi sepereti ini maka ANDA HARUS WASPADA!! dan mengingat himbauan dari Bapepam-LK.
08 Agustus 2012
05 Mei 2012
Kelemahan Indikator Vs Market
Setelah lama bertapa didunia forex akhirnya sudah waktunya untuk turun gunung membagi ilmu yang sudah diterima hehehe
Biarpun sedikit kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca blog ini.
Setelah saya mengamati ternyata terdapat Kelemahan Indikator. Indikator jenis apapun tidak ada yang bisa memberikan kepastian dalam bertrading dalam forex.
Kenapa bisa begitu??
Berikut hasil pengamatan saya :
Kenapa bisa begitu??
Berikut hasil pengamatan saya :
- Indikator selalu terlambat dalam memberikan signal karena mereka memberikan signal berdasar data yang telah terjadi dimarket.
- Siapa yang bisa menebak pemikiran semua orang yang ada dimarket dunia?? menurut signal market akan turun tapi kalau semua orang dimarket malakukan buy maka signal akan false.
- Kalaupun signal kita benar, berdasar pemikiran diatas berapa lama signal ini tidak akan berbalik arah (shot or Long)?? Jawabanya hanya Tuhan yang tahu..hehehe.
- Hitunglah prosen keberhasilan indikator dalam memberikan signal yang benar dalam market normal.
- Hindari Market yang lagi bergejolak dengan memilih jam trading dan menghindari news karena hal tsb bisa menyebabkan false signal.
Dengan kata lain dapat saya simpulkan jikalau kita menggunakan indikator apapun pasti terjadi false signal.
Berdasarkan kesimpulan tersebut saya berusaha mencari indikator yang paling sedikit mengeluarkan false signal, tertariklah saya dengan namanya stockhastic. Kenapa saya memilih indikator ini dikarenakan dia bisa memperkirakan overbought dan oversold dari market dengan memberikan batasan jika indikator ini lebih dari level 80 untuk overbought dan lavel 20 untul oversold. Setelah menggunakan indikator ini pada market normal memang sedikit sekali mengeluarkan false signal, akan tetapi saat market bergejolak hampir dipastikan signal akan salah karena hanya Tuhan yang tahu..
Jadi apa yang anda lakukan jika menggunakan indikator dalah sebagai berikut :
dari hal itu saya putuskan untuk bertapa lebih dalam lagi untuk dapat mengetahui market itu maunya apa sih?? dan bagaimana cara menjinakanny..
Cerita saya akan bersambung ke Jilid 2...
Langganan:
Postingan (Atom)